Sebuah Kota baru yang diresmikan pada tanggal 18 Oktober 2001 adalah pecahan dari Kab. Induk Tapanuli Selatan. Kota ini memiliki pola topografi dikelilingi oleh bukit dan menurut saya mirip dengan kontur Kota Kembang Bandung, pada sisi utara terdapat gunung Lubuk Raya dan Dolok Sanggarudang dan sebelah selatan terdapat Dolok Gon-gonan, walaupun ketinggiannya hanya dengan rata-rata ketinggian 200 s.d. 900 Mdpl.
*view kota Padangsidempuan dari sebuah bukit yang bernama Bukit Simarsayang
Kota ini didiami oleh Etnis Batak, khususnya Batak Angkola, Mandailing, Minang, Jawa, dll. Dengan Mayoritas penduduk beragama Islam. Salah satu simbol Islam yang paling megah di kota ini adalah Mesjid Raya Albror yang terletak di pusat Kota. Saya sendiri sangat menyukai gaya arsitekturnya yang dugaan saya mirip dengan istana Aladin yang masyhur itu. Tapi sayangnya menara utamanya belum selesai dibangun, padahal sudah resmikan sejak tahun 2005.
Tidak seperti becak di kota atau daerah lain yang memakai sepeda motor ber CC tinggi, kota ini memiliki ciri khas pada salah satu transportasi umumnya yaitu becak vespa. Dulunya, sampai dengan akhir tahun 1980-an di kota ini masih terdapat pedati atau delman sebagai transportasi umum. Namun keunikan pesona becak vespa ini mengalahkan moda transportsi sejenis yang mungkin pada saat ini delman sendiri masih bertahan di belantara ibukota Jakarta.
*salah satu becak vespa yang saya abadikan, ketika parkir di depan rumah, tapi mungkin yang di poto yang jelek yach...??? :D :D
Kota Padangsidempuan terkenal dengan sebutan Kota Salak. Hal ini disebabkan banyaknya perkebuan salak yang terdapat di lembah Gunung Lubuk Raya dan Bukit Sanggarudang. Untuk membuktikannya maka dibangunlah tugu salak yang terletak di pusat kota. Salak yang terdapat di daerah ini merupakan Salak jenis khusus, berbeda dengan Salak Pondoh atau Salak Condet yan berada di Pulau Jawa.
*View Halaman Bolak, Pusat Kota Padangsidimpuan di Pagi Hari ketika Libur...(2014)
Nice
BalasHapus